General Manager PT PLN (Persero) UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menjelaskan bahwa program transformasi lahan tidur menjadi lahan hortikultura untuk Desa Berdaya ini lahir dari kebutuhan nyata masyarakat sekitar wilayah kerja panas bumi.
“Bersamaan dengan pembangunan pembangkit listrik geothermal, kami juga memastikan masyarakat di sekitarnya tumbuh mandiri. Lahan tidur kami ubah bersama menjadi produktif, sarana air bersih kami bangun, dan masyarakat kini bisa menikmati hasilnya langsung dalam kehidupan sehari-hari,” ujar Rizki.
Program ini juga mendukung pencapaian SDGs di sejumlah bidang, seperti SDGs (1) Tanpa Kemiskinan, SDGs (6) Air Bersih dan Sanitasi Layak, SDGs (2) Tanpa Kelaparan, SDGs (16) Perdamaian, Keadilan dan Kelembagaan yang Tangguh, serta SDGs (17) Kemitraan untuk Tujuan Pembangunan.
Rizki menambahkan, keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi antara PLN, pemerintah, kelompok tani, dan lembaga adat.
“Penghargaan ini untuk seluruh stakeholder yang terlibat. Bersama masyarakat, kita membangun desa mandiri hortikultura yang berdaya, sehat, dan selaras dengan transisi energi bersih. Inilah wujud nyata komitmen PLN dalam menghadirkan manfaat keberlanjutan bagi masyarakat dan lingkungan,” tutup Rizki.
Program ini selaras dengan kategori lomba Sustainable Livelihood Empowerment, karena mengusung pendekatan pemberdayaan masyarakat berbasis sumber daya lokal yang berkelanjutan.
Keberadaan lembaga adat seperti gendang, serta pelibatan kelompok tani dan perempuan dalam kegiatan pertanian, menjadi kunci dalam memastikan bahwa program ini menciptakan mata pencaharian yang berkelanjutan (sustainable livelihoods), berdaya tahan terhadap tantangan sosial-ekologis, serta mampu ditransformasikan secara mandiri oleh komunitas di masa depan.