Air dialirkan dari sumber mata air Ulu Wae Wara menuju Dusun Mesir, Cako, Lungar, dan sekitarnya. Melalui bantuan air bersih ini, lebih dari 120 keluarga telah merasakan manfaat akses air bersih yang lebih dekat, nyaman, dan layak.
“Sebelum ada air, kami setengah mati cari air di hutan. Habis itu kami pikul lagi dari hutan ke rumah,” kata Regina Dunur, warga Desa Lungar.
Bukan hanya untuk kebutuhan rumah tangga, program air bersih ini juga diperuntukkan bagi ladang-ladang kecil yang menghidupi keluarga, sampai fasilitas kesehatan (puskesmas dan posyandu).
Desa Lungar merupakan desa yang berada di ring-1 PLTP Ulumbu. Desa ini mengalami keterbatasan yang serius dalam mengakses air bersih. Warga harus berjalan 2 km ke lereng terjal untuk mengambil air bersih. Fasilitas umum seperti puskemas juga belum memiliki sarana mandi cuci kakus (MCK) yang memadai sehingga tidak bisa menunjang layanan kesehatan secara optimal.
“Sebelum ada MCK dan air bersih memang kita repot untuk membersihkan alat-alat kesehatan atau persiapan persalinan, karena memang sebelum ada program CSR ini susah sekali untuk ke toilet karena lokasinya itu beresiko,” kata Venansisus Rentang, Tenaga Kesehatan Desa Lungar.
General Manager (GM) PT PLN (Persero) UIP Nusra, Yasir, menjelaskan PLN melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) merespons kondisi tersebut dengan membangun sistem perpipaan air bersih dari sumber mata air menuju 3 titik prioritas, yaitu lahan hotikultura, rumah adat, dan puskesmas.
“Melalui pendekatan partisipatif dan penghormatan terhadap kearifan lokal (ritual sesi Agu Ata Lami Ulu Wae, forum adat Tabe Gendang), program ini tidak sekadar membangun infrastruktur, tapi juga merawat relasi antara perusahaan dan komunitas lokal,” kata GM Yasir.