“Sebagai masyarakat, kami mendukung PLN mengembangkan potensi energi panas bumi saat ini menjadi prioritas dan sangat dinantikan,” tutur Eman, warga yang berdekatan langsung pada lokasi pemboran wallped D di desa Ulubelu.
Project pembangunan PLTP Mataloko yang berkapasitas 2×10 MW saat ini, jelas Eman jauh lebih baik dari yang sebelumnya.
“Kegiatan yang saat ini berjalan jauh lebih baik karena melibatkan tokoh-tokoh masyarakat serta pihak-pihak terkait juga selalu ada pendekatan dengan warga,” beber Eman.
Melalui pendekatan yang humanis dari pihak PLN, kata Eman, sehingga proses pembangunan PLTP Mataloko saat ini dapat berjalan dengan baik dan aman.
“Mudah-mudahan apa yang direncanakan oleh PLN tiga tahun lalu cepat terlaksana dan terealisasi, karena rakyat sangat membutuhkan,” ungkap Eman, dan berharap PLN secepatnya mengembangkan potensi energi panas bumi di wilayah tersebut.
Sementara Yohanes Wegu, tokoh masyarakat di wilayah tersebut juga mengaku menyambut baik program pembangunan pengembangan energi panas bumi Mataloko, pasalnya setiap tahapan pihak PLN selalu melibatkan tokoh masyarakat.
“Yang paling pertama kami menyambut baik program ini karena selama prosesnya pihak PLN selalu mengandeng kami sebagai tokoh masyarakat,” ujar Yohanes.
Dengan melibatkan berbaik pihak dalam proses pembangunan PLTP Mataloko jelas Yohanes, “sehingga menjadi tanggungjawab bersama untuk kami mulai dari warga, pihak desa maupun pihak kecamatan agar program ini bisa sukses”.
Sebagai tokoh masyarakat kata Yohanes, berkewajiban mengajak seluruh masyarakat agar terus mendukung program pemerintah pusat melalui PT. PLN, “sehingga program pembangunan energi listrik ini di Mataloko bisa segera terealisasi dan tanpa halangan”.
