“Saya berharap ada perubahan perilaku melalui kegiatan sederhana seperti pungut sampah dan hal ini harus menjadi pola hidup masyarakat. SIBAT sudah menunjukkan sikap siap, sigap dan tangguh sebagai langkah untuk penguatan komunitas Pengurangan Risiko Bencana (PRB) di Desa atau Kelurahan”, tutupnya.
Sementara itu Lurah Reo Rita Udin menjelaskan keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ini tentunya memberikan mendukung program terlaksananya program AmCross di wilayah Kecamatan Reok.
“program yang sudah berjalan 3 tahun ini tentunya membawa dampak yang signifikan bagi peningkatan dan pemberdayaan masyarakat yang ada di desa atau kelurahan. Kita semua mengetahui bahwa wilayah kita berada di bantaran kali Wae Pesi yang merupakan wilayah rawan bencana banjir”, ungkapnya.
“Untuk itu, program PMI yang sudah dilaksanakan harus didukung dan kita semua bergerak bersama untuk menciptakan kelestarian alam dan mendukung masyarakat tangguh”, katanya.
Sebagai dukungan keberlanjutan, Kelurahan Reo dan Mata Air akan mendapatkan dukungan dana dari Pemda Manggarai pada tahun 2023 masing-masing 200 juta dan kami sudah bersepakat dan memasukan ke RKA terkait penggunaan dana itu untuk mendukung pemberdayaan masyarakat melanjutkan program yang sudah dilakukan oleh PMI.
Kegiatan kampanye kebersihan dan penanaman magrove di pantai Nanga Banda, Reo ini melibatkan tim AmCross, PMI (Pusat, Provinsi NTT dan Manggarai) dan keterlibatan stakeholder lain seperti Pemerintah Kecamatan, Desa dan Kelurahan, Depo Pertamina Reo, Kacabjari Reo, Koramil 1612, Polsek Reo, SDN Reo 1 dan Perwakilan SIBAT dari 5 desa/kelurahan di Kecamatan Reok.
![]()
![]()
