Pria Asal Lampung Alami Luka Bakar Akibat Tersengat Listrik di Labuan Bajo

Sebelumnya kata Paulus, sudah di informasikan oleh PLN Labuan Bajo untuk jadwal pemadamnya sore pukul 16.00 Wita.

Menurutnya, selaku ketua tim sudah memberitahukan ke semua teman-teman untuk tidak boleh melakukan pekerjaan diatas kanal yang sudah bertegangan listrik, sebelum pukul 16.00 Wita.

“Korban naik ke atas betulin tabung CO, tetapi rekan kerjanya larang dan menyampaikan tidak boleh naik ke atas karena kita sudah dipesan tidak boleh kerja di kabel yang bertegangan,” Ungkap Paulus Soge.

“Tetapi korban masih bersih keras, betulin CO yang dekat dengan kabel yang bertegangan,” tambahnya.

Menurut Paulus, ia melarang timnya memperbaiki posisi CO tersebut lantaran tingkat resikonya sangat tinggi.

Namun kata dia, korban tetap melakukan pekerjaan itu yang sebenarnya sudah di larang.

“Kenapa penanggung jawab membaca sikon bahwa tingkat resiko berbahaya sangat tinggi, maka pilihannya harus tunggu padam baru dikerjakan atau menanti jadwal yang sudah informasikan PLN,” Kata Paulus.

Akibat kejadian tersebut,Korban mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya, hingga menyebabkan adanya ganguan ginjal dan kemungkinan organ di bagian dalam tubuhnya.

dr.Florida, saat di konfirmasi media ini menyampaikan keadaan korban saat ini masih stabil, namun tetap dalam penaganan pihak rumah sakit.

“Untuk sementara kondisinya masih stabil,tapi kita tidak tau kedepannya seperti apa,” jelas Dokter Florida.

Lebih lanjut kata dia,Kondisi seperti ini, korban butuh banyak cairan. Untuk sementara 19 % luka bakar pada area dada, paha kanan dan paha kiri dan alat kelamin .

“Organ dalam yang kena kemungkinan di ginjalnya. Kami belum tau ginjal bagian mana. Kami masih pantau dari produksi urin.Penanganan yang kita berikan tangani kegawatannya. Karena luka bakar itu biasanya kekurangan cairan. Kami berikan cairan dan tangani kewatanannya dan lukanya. Sekarang kami masih observasi menjaga keseimbangan cairan,” jelasnya.

Laporan: Volta

Editor     : Angela Biu

News Feed