Kegiatan pelatihan tersebut lanjut Camat Emil merupakan bentuk kerja kolaborasi antara pemerintah Pusat dalam hal ini adalah PLN dengan Pemda Manggarai dalam rangka peningkatan kapasitas bagi masyarakat Manggarai.
“saya yakin bapa ibu sekalian sudah tau tentang pengelolaan pertanian, tetapi dalam pelatihan ini mungkin saja ada cara baru, hal-hal baru dalam pengelolaan pertanian lebih khusus holtikultura yang didapat dari pelatihan ini”, katanya.
Di depan para peserta Camat Emil juga menyinggung tentang persoalan stunting yang saat ini masih ditangani secara serius oleh pemerintah. Ada keterkaitan antara holtikultura dengan stunting, yaitu tanaman holtikultura yang bisa memenuhi nutrisi keluarga. Karena kalau terjadinya kekurangan gizi tidak tertutup kemungkinan ada anggota keluarga yang stunting. Dampak lanjutan dari stunting kata Dia adalah persoalan kemampuan berpikir.
Tutor kegiatan Lambertus Enga dalam materinya menyampaikan, tanaman sama seperti manusia yang setiap hari membutuhkan makanan yang mengandung gizi. Kalau gizinya terpenuhi dengan baik makan akan tumbuh subur, tetapi sebaliknya kalau tidak tanaman tersebut akan kerdil dan bahkan bisa mati.
Terpenuhnya asupan makanan pada tanaman lanjut Lamber, tergantung keseriusan pemiliknya untuk mengelola dan merawat, karena yang tau hanya tuan kebun.
“kalau kita tidak makan itu rasanya apa, lapar to, nah tanaman juga begitu, makanya tanaman itu seperti manusia, kalau kita lapar pasti kita makan, kalau kita haus pasti kita minum, tapi kalau tanaman kapan kasih makan, dan kapan kasih minum, yang tau tuan kebun, makanya disini mari kita kerja sama, dan sama-sama kerja yang baik, mari kita bergandeng tangan untuk membangun desa kita, kampung kita masing-masing”, kata Lamber.
Adapun langkah-langkah teknik / proses holtikultura :
1.pembuatan pupuk kompos/bokasi
2. Persemaian benih
3. Mengelola lahan
4. Pembuatan / pembentukan bedeng
5. Pemasaran mulsa
6. Penanaman Bibit
7. Perawatan dan pemangkasan
8. Penyemprotan hama dan penyakit
9. Pemupukan tanaman.
10. Produksi / panen
Hari pertama kegiatan diisi dengan penyampaian materi mengenai pembuatan pupuk bokasi dan langsung praktek dan hari kedua materi pemasangan mulsa, penanaman bibit dan langsung praktek.
Untuk itu Lamber berharap Ilmu pengetahuan yang didapat selama pelatihan dapat diterapkan nantinya dalam membudidayakan tanaman hortikultura. Dia juga meminta agar peserta yang telah mengikuti pelatihan ini dapat menjadi penggerak sekaligus narasumber dalam bertanam hortikultura di komunitasnya masing-masing.