Gubernur dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur dapat melaksanakan kunjungan kerja ke Kabupaten Rote Ndao khususnya menghadiri acara penandatanganan prasasti di GMIT Petra Oederas Desa Batutua, Kecamatan Rote Barat Daya.
“Kita tentunya bersyukur dan bergembira atas diresmikannya Gedung kebaktian GMIT Petra Oederas. Gedung yang besar dan megah ini adalah simbol keseriusan Jemaat untuk memuliakan nama Tuhan, karena itu Gereja dan Pemerintah Nusa Tenggara Timur terkhususnya Pemerintah Kabupaten Rote Ndao harus berkaloborasi. Kita harapkan kabupaten Rote Ndao menjadi penghasil sumber daya manusia yang mampu membangun nusa tenggara timur,” ujar Gubernur.
“Saya merasa semangat ketika mengunjugi Kabupaten Rote Ndao dan saya sangat terinpirasi dengan perjuangan Masyarakat dan Jemaat GMIT Petra Oederas membangun gedung kebaktian ini, selain itu saya hadir saat ini untuk menikmati gula air produksi Masyarakat Desa Batutua”, Ungkap Gubernur Viktor.
“Saya mendengar bahwa gula air produksi Jemaat Petra Oederas mempunyai cita rasa terbaik di kabupaten Rote Ndao, oleh karena itu kedepan saya ingin melakukan kerjasama dengan hotel-hotel di Kabupaten se-Nusa Tenggara Timur dan produk yang dipasarkan selain gula air adalah gula semut,” ungkapnya.
Gubernur VBL bersama rombongan kemudian meninjau proses pengolahan nira di rumah Bapak Joni Ndolu yang berjarak tiga ratus meter dari GMIT Petra Oederas. Gubernur juga mencicipi tuak menggunakan haik serta melihat langsung proses pemasakan air nira pada tungku api serta mencicipi gula air yang telah siap dikonsumsi. Untuk diketahui Bapak Joni Ndolu memproduksi gula air yang kemudian dipasarkan ke seluruh Kabupaten Rote Ndao hingga Kota Kupang dengan kisaran harga Rp. 60.000 hingga Rp. 100.000 per jerigen.
Laporan : Robert Warang