Relawan Pegawai PLN Hadirkan Trauma Healing untuk Warga Aceh

“Kami ingin hadir bukan hanya sebagai penyedia energi listrik, tetapi sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Aceh yang ikut merasakan duka mereka.

“Melalui para relawan, kami ingin menyalurkan energi kebahagiaan dan harapan agar warga, terutama anak-anak, tidak merasa sendirian menghadapi masa sulit ini,” ungkap Darmawan.

Darmawan menjelaskan, fokus utama kegiatan ini adalah pemulihan psikososial atau trauma healing anak-anak melalui interaksi langsung, permainan sederhana, serta berbagai aktivitas ringan yang bersifat edukatif.

“Anak-anak adalah masa depan. Trauma yang mereka alami harus segera kita hapus dengan kasih sayang dan interaksi yang tulus.

“Kami ingin memastikan bahwa meski sedang di pengungsian, mereka tetap bisa bermimpi dan tersenyum kembali,” tambahnya.

Di sisi lain, Direktur Legal dan Manajemen Human Capital PLN, Yusuf Didi Setiarto, menyampaikan bahwa selain dukungan moril, para relawan PLN bersama warga juga bergotong royong melakukan bakti lingkungan dengan membersihkan fasilitas umum, fasilitas kesehatan, dan rumah ibadah.

Upaya ini dilakukan agar kehidupan sosial dan spiritual warga dapat segera pulih.

PLN juga menyalurkan kebutuhan dasar berupa bahan pokok, pakaian layak pakai, serta kebutuhan lainnya bagi warga terdampak.

“Kegiatan ini menjangkau sekitar 900 penerima manfaat, terdiri dari anak-anak dan warga di lokasi pengungsian pada enam wilayah tersebut”, tutur Yusuf Didi.

Ia menambahkan bahwa program Employee Volunteering merupakan bagian dari transformasi budaya kerja di PLN, di mana setiap pegawai didorong untuk memiliki kepedulian sosial yang tinggi.

“Bagi kami di PLN, keberhasilan sesungguhnya bukan hanya saat listrik menyala di rumah-rumah warga, tetapi saat kita bisa tumbuh dan kuat bersama masyarakat dalam situasi apapun.

“Aceh adalah bagian dari kita, dan kami akan terus mendampingi hingga proses pemulihan ini tuntas,” pungkas Yusuf Didi.

News Feed