Saluran Irigasi Wae Laja Jebol, Pemkab Manggarai dan Warga Ceka Luju Lakukan Penanganan Darurat

“Selebihnya yaitu sebanyak 48 pipa yang berukuran 4 dim dan 6 dim merupakan swadaya masyarakat dan Pemerintahan Desa Ceka Luju,” lanjutnya.

Dia juga menyampaikan bahwa, Pemkab Manggarai bersama masyarakat telah bekerja gotong royong untuk menangani kerusakan parah saluran irigasi Sub DI Wae Laja.

“Kami menyampaikan terimakasih kepada bapak Bupati Manggarai beserta masyarakat yang telah membantu mengatasi bencana ini,” ungkapnya.

Tak hanya itu, Ia juga menjelaskan bahwa, kondisi tanaman padi para petani yang sudah ditanam memasuki tahapan atau fase pembentukan malai/bunting dan pembungaan.

“Kalau saluran irigasi tidak segera ditangani, maka para petani mengalami kerugian karena gagal panen,” ungkapnya.

Sementara Sekretaris Desa Ceka Luju, Tadeus Santos mengatakan bahwa, penanganan tersebut dilakukan secara darurat dan dikhawatirkan berpotensi akan jebol apalagi sekarang sudah memasuki musim hujan.

“Kami berupaya mengatasi ini dalam keadaan darurat agar sawah para petani bisa diairi. Sehingga untuk menopang puluhan pipa pun menggunakan kayu. Mungkin untuk sementara bisa bertahan, tetapi dalam jangka panjang, tidak mungkin bisa bertahan karena yang pasti kayu-kayu akan lapuk,” jelasnya.

Tadeus juga menambahkan, saluran irigasi yang jebol tersebut adalah saluran primer atau satu-satunya saluran ke hamparan sawah yang luasnya seluas 300 hektare.

Tadeus juga merasa khawatir, puluhan pipa yang disangga kayu tersebut, dalam jangka menengah akan jebol juga.

“Apalagi ditambah topografi tanah sepanjang saluran yang curam dan lembek, sehingga rentan dengan bahaya longsor,” tambahnya

Tadeus juga berharap agar saluran primer irigasi Sub DI Wae Laja menjadi prioritas perhatian pemerintah provinsi NTT, dalam hal ini Gubernur NTT, Melkiades Laka Lena.

“Kalaupun tidak di tahun anggaran 2025 ini, maka kami berharap menjadi prioritas di tahun anggaran 2026,” harapnya

Sedangkan Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PUPR Kabupaten Manggarai, Eric Gual mengatakan, laporan terkait bencana tersebut sudah disampaikan ke tingkat provinsi NTT, termasuk Balai SDA NTT.

“Bapak bupati Manggarai sudah melaporkan hal itu ke pak gubernur NTT. Kita juga memiliki harapan seperti yang disampaikan oleh masyarakat Desa Ceka Luju. Semoga kondisi saluran primer irigasi Sub Daerah Irigasi Wae Laja menjadi perhatian Pemprov NTT di tahun anggaran 2026,” ungkapnya.

Adapun Sub DI Wae Laja merupakan bagian dari Daerah Irigasi Satar Lenda yang merupakan kewenangan pemerintah provinsi NTT.***

 

Posting Terkait

Jangan Lewatkan