Sebastian Salang: Jaga Kondusifitas Pilkada Manggarai

Tahapan dan agenda kampanye merupakan momentum bagi setiap kandidat mempromosikan dirinya kepada Masyarakat tentang apa dan bagaimana cara mereka memimpin Manggarai periode 2024 – 2029 nanti.

Artinya setiap kandidat wajib mensosialisasikan program-program mereka masing-masing bila terpilih nanti.

Berkaca pada proses kampanye tahapan pertama di Manggarai, tidak sedikit riak-riak, intrik dan cara-cara politik dari masing-masing kandidat dalam memperebutkan suara rakyat.

Dan apapun cara-cara tersebut merupakan gaya dari setiap calon selama tidak keluar dari koridor serta aturan kampanye.

Sejauh ini apa yang telah berlangsung di Manggarai telah berjalan dengan baik.

Hanya saja belakangan ini terjadi proses laporan kampanye hitam oleh salah seorang warga yaitu Marsel Ahang terhadap salah satu paslon yaitu Maksi Ngkeros yang dianggap telah melakukan black campaign dalam salah satu kegiatan kampanye dari calon bupati nomor urut satu tersebut.

Pihak penyelenggara telah turun tangan dan menangani proses hukum terhadap laporan tersebut untuk ditindaklanjuti.

Kondisi ini tentu sesuatu yang wajar dalam setiap proses pertarungan politik dan menjadi hal yang wajar juga bila ada persoalan yang dibawa ke rana hukum.

Namun, tentu setiap kandidat harus memiliki jiwa besar untuk saling memaafkan.

Untuk menurunkan tensi politik jelang hari H pencoblosan, dia meminta seluruh pasangan calon (paslon) dan para pendukungnya untuk cooling down atau kembali mendinginkan suasana agar kembali tenang.

Sebastian mengatakan, didalam politik itu biasa terjadi hal-hal seperti kepeleset lidah dari para kandidat. Agar polemik tidak berlanjut dan demi tercipta suasana kondusif menjelang pemungutan suara, perlu tombo kilo (bicara kekeluargaan), proses hukum tidak perlu berlanjut. Disitulah kearifan dan jiwa besar sebagai pemimpin ditunjukkan. Nai ce anggit, tuka caa leleng,” demi Manggarai yang lebih baik tutup Sebastian.