“Saya sangat bangga dan berterima kasih kepada PLN, karena hari ini dinyalakan daerah terakhir di NTB yang sebelumnya menyala 12 jam. Saya mengharapkan kepada masyarakat supaya bisa memanfaatkan keberadaan listrik 24 jam ini, mengubah kehidupannya, menambah ekonominya bisa lebih baik dan supaya bisa mengejar ketertinggalan dari desa-desa lainnya,” tutur Mahmud Abdullah.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas ESDM Provinsi NTB, Sahdan, turut senang bahwa di Provinsi NTB sudah tidak ada Desa yang belum mendapat akses listrik 24 jam. Dirinya yakin Desa Sebotok akan menjadi desa yang maju dan sejajar dengan desa lainnya di NTB.
”Ini karunia yang perlu kita syukuri. Selamat tinggal (listrik 12 jam), tidak ada lagi listrik 12 jam di NTB. Sangat banyak sekali manfaatnya, ini akan lebih meningkatkan ekonominya. Dengan listrik ini, Desa Sebotok akan menjadi desa yang maju, sejajar dengan desa lainnya di NTB,” kata Sahdan.
Sahdan juga mengungkapkan bahwa sebelumnya PLN juga telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur listrik di Bajo Pulau. ”Di Bajo Pulau, lebar sekarang senyum masyarakat di sana, begitu pula nantinya dengan Sebotok ini. Mari kita syukuri,” tambah Sahdan.
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo di lain kesempatan menyampaikan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PLN berkomitmen penuh untuk menghadirkan keadilan akses listrik bagi seluruh masyarakat di Indonesia tanpa terkecuali. Ini merupakan wujud kehadiran negara melalui PMN sebagai pengamalan sila kelima Pancasila.