Sukses Program TJPS, Petani di Satar Mese Utara Manggarai Raup Untung

Sementara, Direktur utama Bank NTT, Harry Riwu Kaho, mengatakan panen raya TJPS telah membuktikan bahwa para petani telah menunjukkan kesiapan dan keseriusannya untuk membangkitkan NTT dari ketertinggalan dari sisi ekonomi maupun dari sisi kesejahteraan para petani.

Dirut Harry, menyebutkan 4,5 ton hasil dari luas lahan 1 hektar, dengan jumlah dana yang digelontorkan sebesar Rp 10 juta, para petani masih untung ketika patok harga terendah Rp 3.200 per kg.

Lebih lanjut, kata Dirut Harry, dari modal Rp 10 juta para petani sudah bisa mengembalikan modal, petani masih untung.

“Ini masih pola tanam yang baru dan perdana, biasanya dalam luas lahan 1 hektar bisa menghasilkan 7-8 ton per hektar,” jelas dirut Harry.

Kedepannya sebut dirut Harry, harus dilakukan perbaikan-perbaikan mulai dari persyaratan tanam yang tepat, bibit yang tepat, pupuk yang tepat dan pemeliharaan yang tepat agar dapat menghasilkan lebih baik dan optimal.

Sejumlah para petani pun mengaku senang, karena pemda Manggarai membawa langsung offteker ke lokasi panen jagung tersebut.

“Ini yang kami harapkan pak, pemerintah bawa langsung pembeli ke lokasi, secara otomatis kerja kami juga tidak sia-sia karena pembelinya jelas,” ungkap para petani saat proses panen perdana TJPS.

Selain itu, para petani TJPS, mengaku senang karena keterlibatan langsung Pemda Manggarai dengan pihak Bank NTT, mulai dari proses awal hingga panen perdana TJPS.