“Kita berharap tahun depan semua pasien dari wilayah Utara Kabupaten Manggarai, bisa ditangani langsung di Rumah Pratama Reo, tidak mesti ke RSUD dr. Ben Mboi Ruteng,” harapnya.
Sementara, Wakil ketua Komisi IX DPR RI, Melky Laka Lena, melalui sambungan telepon, mengatakan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Reo, merupakan salah satu janji politik Bupati Manggarai, dalam membantu pelayanan kesehatan bagi masyarakat Reok dan sekitarnya.
“Pada saat itu, Pa Hery Nabit, masih calon Bupati Manggarai, mengusulkan pembangunan Rumah Sakit dan setelah itu saya langsung komunikasikan rencana Pa Hery dengan Kemenkes dan direspon baik,” jelas politisi Golkar, juga sebagai Ketua DPD Partai Golkar Provinsi NTT.
Dikatakan Politisi Golkar itu, pada tahun 2022 Kementerian Kesehatan gelontorkan anggaran pembangunan Rumah Sakit Pratama di Reo, sebesar 41 miliar lebih.
Anggota DPR RI Melky Laka Lena, juga menyampaikan terima kasih kepada Bupati Hery Nabit, karena seluruh progres pembangunan Rumah Sakit Pratama tahun ini di NTT, hanya di Kabupaten Manggarai, yang paling cepat.
“Saya lihat pembangunan RS Pratama sudah berjalan dengan baik di Kabupaten Manggarai,” ungkap Wakil ketua Komisi IX DPR RI Melky Laka Lena.
Bupati Hery Nabit, sebut Melky, sangat penuh tanggungjawab dalam pembangunan Rumah Sakit Pratama Reo, karena progresnya cepat dan bagus.
Kehadiran Rumah Sakit Pratama di Reo, jelas anggota DPR RI Melky Laka Lena, pasti ada dampak ikutannya misalnya terjadi pertumbuhan perekonomian baru di wilayah kecamatan Reok.
“Hadirnya Rumah Sakit Pratama selain untuk fungsi pelayanan kesehatan pasti akan terjadi pertumbuhan ekonomi baru, misalnya, rumah makan dan tempat tinggal,” ungkap politisi Golkar itu.
Ia pun berharap, dengan pembangunan Rumah Sakit Pratama di Reo, pelayanan kesehatan terhadap masyarakat Reo dan sekitarnya lebih dekat dan terbantu.
“Kehadiran Rumah Sakit Pratama di Reo, pelayanan kesehatan bagi masyarakat sekitarnya pasti lebih terbantu dan menekan biaya kesehatan tidak mesti harus ke Ruteng,” sebutnya.
