Terkait Sekolah Jam 5 Pagi, Ini Penjelasan Wagub NTT Joseph Nai Soi

Wagub JNS mengatakan program sekolah jam 5 pagi yang dicanangkan Gubernur NTT ini telah disalah artikan oleh banyak pihak. Sekolah jam 5 pagi kata Dia bukan KBMnya yang dimulai jam 5,tetapi para siswa berangkat dari rumah jam 5:30, sementara proses KBMnya bisa dimulai pada jam normal atau lebih cepat dari jam normal.

“bukan sekolah jam lima bro, tetapi anak-anak itu datang jam lima tiga puluh, terus kemudian doa bersama, seperti di seminari atau pondok pesantren itu, kemudian olah raga bersama, makan bersama, literasi bersama baru kemudian KBM, bukan KBM jam lima tiga puluh” ungkap Wagub JNS.

Saat ditanya apakah penerapan kebijakan itu disalah artikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Wagub JNS mengatakan dirinya tidak bisa menyalahkan siapa-siapa hanya saja orang menerjemahkannya secara berbeda-beda. Maksud dari ide cemerlang ini Gubernur Viktor ini, mau menanamkan daya juang terhadap anak, memiliki IQ, Emotional Quotient atau juga dapat disebut sebagai Emotional Intelligent serta musculus sensori.

“Saya tidak omong begitu ade, maksud saya tolong diterjemahkan secara benar, ide cemerlang dari bapak gubernur ini maksudnya supaya anak-anak memiliki IQ, Emotional Quotient, terus kemudian musculus sensori, dan yang paling penting itu kita punya anak-anak memiliki daya juang” tutup Wagub JNS.

Emotional Quotient diartikan sebagai “Kapasitas untuk mengenali perasaan kita sendiri dan orang lain, untuk memotivasi diri kita sendiri, dan untuk mengelola emosi dengan baik dalam diri kita sendiri dan dalam hubungan kita dengan orang lain” (Daniel Goleman).