“Ada beberapa hal menarik, karena hampir 70% mengalami kecemasan dan kecemasan itu karena alasan yang beragam dan selalu kita simpan di dalam diri kita sendiri, juga rasa kurang percaya diri untuk berkomunikasi tentang semua masalah yang kita alami, dan itu merupakan masalah besar bagi kita yang bertugas sebagai fasilitator,” sambungnya.
Menurut Jefri Haryanto, hambatan-hambatan itu harus bisa dilepas agar para fasilitator PKK dapat berkomunikasi dengan lepas dan dapat menjalankan tugas dengan bahagia, baik dengan masyrakat maupun dengan keluarga masing-masing.
Untuk mendalami materi psikologi yang dijelaskan, pejabat Eselon II Kabupaten Manggarai Timur ini melakukan Wartegg-Zeichen test (WZT). Test ini bertujuan untuk menggali berbagjai aspek kepribadian individu seperti emosi, imajinasi, dinamika dan fungsi realitas melalui gambar-gambar stimulus yang diberikan. Tes ini tidak menilai kemampuan menggambar, tetapi lebih pada bagaimana seseorang merespons dan mengembangkan gambar berdasarkan delapan kotak dengan stimulus visual tertentu. Hasil tes ini dapat memberikan wawasan tentang emosi, imajinasi, intelektual, dan tingkat aktivitas seseorang.
Selain WZT dia menyajikan game kerja sama dalam menyusun pipet plastik. Dalam Game ini peserta pelatihan dibagi kedalam beberapa kelompok dan diuji menyusun menara pipet yang kokoh. Game ini bertujuan untuk menjelaskan bahwa pentingnya perencanaan dalam melakukan sesuatu agar bisa memiliki arah tujuan yang jelas dan mendapatkan hasil yang diinginkan.
![]()
![]()
![]()
