Lebih lanjut Mantan salah satu Direktur BPO Labuan Bajo Flores ini mempertanyakan, apakah kemudian atas nama penghematan lalu mau mengorbankan pelayanan publik, sehingga Dia memilih untuk tetap mempertahankan tenaga honorer sampai dengan dengan batas waktu yang telah ditentukan yaitu 28 November 2023.
“apakah kemudian atas nama penghematan lalu kita mau mengorbankan pelayanan publik, mumpung memang aturan belum mengharuskan, aturan inikan baru mewajibkan semua dilepas di bulan November, nah kita pakai dulu waktu yang ada, memang kalau kita lepas, pasti ada penghematan,uang kita bisa bangun jalan, bisa bangun gedung sekolah, tetapi kan tetap ada costnya, beli semen, beli aspal, dimana belinya di luar manggarai, tetapi kalau 4000 orang THL ini kita pertahankan beberapa bulan kedepan, uang akan diberikan kepada mereka, mereka pasti akan berbelanja di pasar, sehingga uang tidak keluar, itulah yang namanya perputaran ekonomi” imbuhnya.
Kenapa TPP Diturunkan 50 persen
Saat ditanya kenapa TPP para pegawai lingkup Pemda Manggarai diturunkan hingga 50 persen, Bupati Hery menjelaskan bahwa TPP turunkan untuk membayar sebagian gaji para Honorer. Ini dilakukan kata Dia demi keadilan dan kemanusiaan.
TPP kata Dia juga tidak diwajibkan diberikan kepada seluruh pegawai. Tetapi walau demikian kata Dia, TPP tetap ada walaupun ada pengurangan. Menghadapi masa sulit seperti saat ini, Dia mengajak seluruh PNS lingkup pemkab Manggarai agar bergotong royong, membantu yang sulit dan yang lebih sulit.
“Bahwa kemudian pilihan ini ada korban di sisi lain, yang tidak apa-apa. Kita bergotong royonglah, Sama-sama sulit, tetapi mari kita bantu yang sangat sulit, misalnya guru yang sudah sertifikasi berbagilah, sudah sertifikasi dapat TPP lagi, saya tau banyak yang tidak suka, saya siap dikeritik, tetapi satu yang perlu diingat bahwa, semua kebijakan yang diberlakukan tidak ada yang memuaskan semua orang, pasti tetap ada yang pro ada yang kontra” tutup Bupati Hery.