Atasi Masalah Kelola IKM, Disperindag Manggarai Gelar Pelatihan Pengelolaan Bisnis dan Manajemen Wirausaha

Manggarai, SwaraNTT.net – Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Manggarai khususnya IKM Tenun memilki peran yang strategis dalam mewujudkan ketahanan ekonomi keluarga. Namun dalam pengelolaan IKM  tersebut ada beberapa permasalahan, di antaranya masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia, pelaku usaha IKM belum mampu membuat rancangan usaha (business plan) sesuai kebutuhan pasar dan masih adanya IKM Tenun yang belum mampu menjangkau pangsa pasar dengan baik.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kabupaten Manggarai menggelar Pelatihan Pengelolaan Bisnis dan Manajemen Wirausaha khusus di Desa Satar Lenda dan Satar Ruwuk Kecamatan Satar Mese Barat. IKM dari kedua Desa tersebut telah banyak menghasilkan Tenun berkualitas dan sudah mendunia.

Pasalnya, Desa Satar Lenda merupakan desa yang berada dalam Kawasan Destinasi Wisata Budaya Wae Rebo sementara Satar Ruwuk merupakan Desa yang berbatasan langsung dengan Desa Satar Lenda.

Rencananya pelatihan yang diikuti 60 peserta dengan rincian 30 peserta di Desa Satar Ruwuk dan 30 peserta di Desa Satar Lenda, dilaksanakan selama 6 (enam) hari 27 Mei s/d 1 Juni 2024.

Kepada Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Manggarai, Livinus Vitalis Livens Turuk, S.T., menjelaskan kegiatan pelatihan ini diselenggarakan untuk memfasilitasi pelaku IKM di Desa Ruwuk dan Star Lenda agar memiliki kompetensi manajemen bisnis. Terutama dalam mengelola usaha yang dibangunnya secara profesional dalam jangka panjang sehingga mampu bersaing di dunia usaha.

Menuruk Kadis Liven Turuk, penguasaan manajemen bisnis sangat penting bagi para wirausaha untuk memastikan usahanya tidak hanya eksis tapi juga dapat berkembang secara berkelanjutan dan kompetitif di dunia persaingan usaha. “Penguasaan manajemen bisnis sangat penting di dalam kita membangun usaha, agar usaha yang kita jalankan dapat berjalan dengan baik sesuai harapan kita,” tegas Kedis Liven.

Dia juga memaparkan, pengalaman selama ini banyak kelompok industri yang tidak berkembang karena manajemen anggaran sehingga usaha yang di kelola tidak berkembang dan cenderung berhenti ditengah jalan. “Fokus kita dalam pelatihan bagaimana mengelola anggaran dan manajemennya, sehingga sehingga usaha dapat berkembang,” jelasnya.