MANGGARAI, SwaraNTT.net- PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) dalam memberdayakan masyarakat sekitar kawasan panas bumi berbuah manis.
Program “Membangun Desa Panas Bumi dengan Hortikultura” di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur, berhasil meraih Penghargaan CSR & Pengembangan Desa Berkelanjutan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT) bersama Indonesian Social Sustainability Forum (ISSF).
Penghargaan yang diberikan Selasa 30 September 2025 ini menegaskan bahwa transisi energi bukan hanya tentang listrik bersih, tetapi juga menghadirkan perubahan nyata bagi masyarakat.
Sementara di Poco Leok, lokasi rencana pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6, masyarakat kini memiliki lahan hortikultura produktif, akses air bersih, hingga kelompok tani yang mandiri.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), PLN UIP Nusra membangun jaringan pipa air bersih sepanjang 3 kilometer, 4 unit MCK, serta membentuk 10 kelompok tani dengan total 50 peserta pelatihan. Mereka kini mengelola lahan hortikultura seluas 1,6 hektare.
Program ini juga menjawab tantangan gizi dan kemiskinan yang masih tinggi di tiga desa sekitar PLTP Ulumbu, yaitu Desa Wewo (22,9% stunting), Desa Lungar (18,4%), dan Desa Mocok (20,2%). Lebih luas, sekitar 23 ribu jiwa atau 6,64% penduduk Manggarai masih hidup dalam kemiskinan.
Dampak positif program ini telah dirasakan langsung masyarakat. Pendapatan keluarga meningkat rata-rata Rp 550.000 per bulan, 72 keluarga mandiri pangan dari kebun sendiri, 28 keluarga menikmati air bersih, 54 keluarga memperoleh tambahan penghasilan, dan 83 warga membuka usaha tani baru.
Evaluasi program mencatat kepuasan masyarakat mencapai 92,8 poin, dengan manfaat sosial dan ekonomi yang lebih dari empat kali lipat dibandingkan investasi program.
Keberhasilan di Manggarai kini direplikasi ke wilayah lain, seperti Desa Nubahaeraka, Kabupaten Lembata (ring 1 PLTP Atadei), serta mulai dijalankan di PLTP Mataloko, Kabupaten Ngada.
General Manager PLN UIP Nusra, Rizki Aftarianto, menegaskan bahwa penghargaan ini menjadi pengingat pentingnya transisi energi yang berdampak sosial.
![]()
![]()
![]()
