Doa Damai Seribu Lilin, Bupati Hery Nabit: Tak Ada Niat untuk Membungkam Suara Kritis Mahasiswa

Jika ada hal-hal yang belum maksimal dilakukan oleh Pemerintah, ia mengajak semua pihak untuk membicarakannya dengan baik.

“Bahwa dalam perbedaan, kita tetaplah saudara. Meski perbedaan yang paling ekstrim sekalipun, kita tetap bagian dari rumah besar Manggarai, rumah besar Indonesia Raya,” tegas Bupati Nabit.

Narasi ini bukan hanya sekadar kata-kata, melainkan cerminan dari visi misi kepemimpinannya untuk membangun Manggarai yang lebih cepat melalui kolaborasi, transparansi, dan partisipasi aktif masyarakat.

Pembangunan yang dicita-citakan di Manggarai, menurut dia, harus menjadi komitmen bersama antara pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat, di mana setiap suara dihargai dan didengar.

“Kita mencintai Indonesia dengan cara-cara yang damai. Mencintai Indonesia, mencintai Manggarai dengan cara yang sederhana yaitu menjaga kedamaian,” jelasnya.

Ia pun meyakini, demonstrasi dan apapun bentuk aspirasi yang disampaikan adalah ekspresi masyarakat dan perwujudan rasa memiliki Manggarai dan Indonesia.