Ketua panitia kegiatan seminar, apt. Alfiani Eka Dewi Bangkur, menyampaikan bahwa, IAI cabang Manggarai mengambil tema diatas karena melihat isu-isu kesehatan yang saat ini lagi viral di tengah masyarakat.
“Mungkin kita bisa lihat di media sosial beberapa bulan terakhir beredar kasus terkait dengan cacingan itu sendiri,” katanya, Jumat, 07/11/2025.
Ia juga menyampaikan bahwa, untuk apotek plasma menjadi salah satu isu yang hangat untuk di bicarakan di dunia farmasi saat ini.
“Saat ini tinggal menunggu rancangan dari Pemerintah. Khususnya instruksi dari Presiden terkait apotek plasma atau apotek Desa/Kelurahan yang akan ditanamkan di seluruh daerah Indonesia,” ungkapnya.
Alfiani juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh panitia, nara sumber, Pemkab Manggarai serta semua pihak yang sudah terlibat dalam kegiatan seminar pada hari ini.
Sementara Ketua IAI Cabang Manggarai, apt. Hermina Nujin dalam sambutannya mengatakan bahwa penyakit cacingan merupakan persoalan serius yang dapat menghambat pertumbuhan dan produktivitas masyarakat, terutama anak-anak.
“Melalui seminar ini, kami ingin mendorong masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan PHBS, dan rutin mengonsumsi obat cacing sesuai anjuran tenaga kesehatan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa peran apoteker sangat penting dalam memberikan edukasi dan layanan kesehatan yang lebih dekat dengan masyarakat.
Namun, yang menjadi tantangan saat ini bagi masyarakat adalah sulitnya akses kesehatan bagi mereka.
“Dengan itu, apotek plasma hadir melalui Koperasi Merah Putih yang sudah di canangkan oleh Bapa Presiden saat ini, sehingga kita bisa mencakup masyarakat,” ungkapnya.
Ia juga menyampaikan bahwa, kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi dan kolaborasi antarapotek di wilayah Manggarai.
Melalui dukungan IAI dan Dinas Kesehatan, diharapkan program edukasi bisa terus ditingkatkan agar masyarakat Manggarai terbebas dari penyakit cacingan.
“Kami berharap, lewat kegiatan seperti ini, masyarakat semakin sadar bahwa pencegahan jauh lebih penting daripada pengobatan,” harapnya
Sedangkan ketua IAI Provinsi Nusa Tenggara Timur apt. Frama El Lefiyana Pollo, melalui zoom meeting menyampaikan bahwa, yang menarik dari seminar hari ini adalah peran apotek plasma dalam kesehatan masyarakat.
“Jadi ini yang menjadi tantangan kita bersama terhadap kesehatan masyarakat terutama di wilayah yang fasilitas yang belum memadai seperti di daerah NTT ini,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa, saat ini apoteker memiliki peran strategis dalam pembangunan kesehatan.
“Jadi melalui seminar ini, diharapkan kita dapat memperkaya wawasan, memperkuat kolaborasi lintas sektor serta memperluas layanan praktek kefarmasian sehingga bermanfaat bagi kesehatan yang berkesinambungan. Semoga, semua ini berjalan lancar dan memberikan manfaat yang seluas-luasnya bagi kesehatan masyarakat kita sendiri,” tutupnya.
Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Manggarai, Jefryn Haryanto menyampaikan bahwa, kegiatan hari ini menyatukan dua kekuatan, yakni penghargaan terhadap profesi farmasi dan komitmen terhadap pencegahan penyakit yang masih sangat mempengaruhi kualitas kesehatan masyarakat khususnya anak-anak yaitu cacingan.
“Disinilah peluk sehat hadir sebuah gerakan yang menekankan pelayanan kesehatan yang ramah, menyentuh hati. Apoteker dan apotek plasma menjadi bagian penting dalam hal ini bukan hanya untuk membagikan obat tetapi menjelaskan, menenangkan dan meyakinkan masyarakat bahwa, pentingnya pencegahan dan pengobatan yang benar,” katanya.
Dengan terselenggaranya seminar nasional ini, IAI Manggarai menegaskan perannya sebagai organisasi profesi yang tidak hanya berfokus pada praktik kefarmasian, tetapi juga berkontribusi langsung dalam peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.***
![]()
![]()
