Garap Bendungan Jragung, Brantas Abipraya Siapkan Sumber Air Baku dan Ketahanan Pangan Baru di Jateng

Dengan pengaturan aliran yang optimal, bendungan ini mampu menurunkan risiko debit banjir dari 378.000 meter kubik per detik menjadi 170.000 meter kubik per detik, atau sekitar 45% pengurangan banjir di Semarang.

Selain fungsi utamanya sebagai sumber air baku dan pengendali banjir, Bendungan Jragung juga akan dimanfaatkan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) dengan kapasitas 1.400 KW, menyediakan energi terbarukan bagi masyarakat sekitar.

Kawasan bendungan juga direncanakan menjadi destinasi wisata air dan agrowisata yang didukung oleh taman botani di area hijau, yang diharapkan dapat memperkuat ekonomi lokal.

Pembangunan Bendungan Jragung merupakan bagian dari komitmen Brantas Abipraya dalam mendukung program infrastruktur ketahanan air yang dicanangkan pemerintah, dengan menargetkan pembangunan 61 bendungan pada 2015-2025 untuk mencapai ketahanan air, pangan, dan energi.

Dimulai sejak akhir tahun 2020, Brantas Abipraya optimis Bendungan Jragung dapat selesai sesuai jadwal dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Jawa Tengah.

“Kami terus memastikan kualitas terbaik dalam setiap aspek konstruksi agar manfaat bendungan ini dapat segera dirasakan masyarakat,” tutup Dian