Lebih lanjut, Gubernur Melki berpesan agar para siswa yang sedang mengenyam pendidikan di Sanpio baik di SMP maupun SMA untuk selalu berpijak pada nilai bukan pada sekadar pada angka-angka yang diraih.
“Kami, alumni ketika kembali ke sini diingatkan bahwa hidup yang berarti ketika kita berpihak pada orang-orang terpinggirkan. Kisol ini besar bukan saja karena jumlah alumninya yang banyak, tetapi juga keberpihakan alumninya pada nilai-nilai kebenaran. Saya mengajak para alumni untuk tetap membuat Sanpio terus besar dan berkualitas,” tutup Melki.
Sementara itu Praeses Seminari Pius XII Kisol, Romo Ferry Warman menyampaikan penghargaan atas keterlibatan aktif para alumni dalam dalam mendukung perkembangan Seminari Kisol.
“Kehadiran para alumni adalah sukacita besar bagi semua penghuni Sanpio saat ini. Penghargaan yang tinggi kami sampaikan kepada para alumni yang terus memberikan kontribusi dan bukti nyata bagi pengembangan Sanpio,” jelas Romo Ferry.
Dalam kesempatan tersebut, beberapa alumni turut membagikan pengalaman makna nilai- nilai pendidikan di Sanpio yang membentuk diri dan pengembangan karier mereka di antaranya Wartawan Senior Richard Bagun dan Don Bosko Selamun, Praktisi Hukum Internasional, Aleks Jemadu, Hakim Mahkamah Konstitusi, Inosensius Samsul, dan Bupati Manggarai Herry Nabit.
Untuk diketahui sejak didirikan pada 8 September 1955, Seminari Kisol telah menghasilkan 6.618 alumni di antaranya 6 orang Uskup, 320 imam dan selebihnya adalah awam-awam yang berkarya dalam berbagai bidang. Saat ini ada 467 siswa yang mengenyam pendidikan di Seminari Kisol terdiri dari 117 siswa SMA dan 357 siswa SMP.
Tampak hadir pada kesempatan tersebut Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Kadis PUPR NTT, para pendidik dan siswa Seminari Kisol.
![]()
![]()
![]()
