Aksi perubahan dilaksanakan melalui tahapan terukur, mulai dari konsultasi mentor, pemetaan permasalahan pembinaan, sosialisasi kepada petugas dan WBP, asesmen minat, hingga penjajakan mitra eksternal.
Hasilnya, beberapa pelatihan keterampilan dapat digelar, antara lain: Barbershop, Tata rias, Yoga dan Pertukangan/Meubel.
Instruktur dari SKB Randong dan Elite Jaya Meubel terlibat langsung dalam proses pembelajaran, sementara petugas Rutan bertindak sebagai fasilitator.
Pelatihan menghasilkan peningkatan keterampilan WBP serta karya meubel dan hasil praktik tata rias yang memiliki nilai guna sekaligus nilai ekonomi.
Kepala Rutan Ruteng, Saiful Buchori, menegaskan bahwa inovasi pembinaan ini merupakan bentuk komitmen nyata untuk menghadirkan pembinaan yang relevan dan berkelanjutan.
“Pelatihan ini adalah bagian dari ikhtiar kami untuk memperkuat pembinaan kemandirian. Bukan karena segalanya organisasi ini berjalan, tetapi karena kita berjalan bersama dalam segala kekurangan,” ujarnya.
Sebagai penutup rangkaian pelaksanaan aksi, seluruh peserta menerima sertifikat kompetensi serta mengikuti evaluasi untuk memetakan dampak program dan prospek keberlanjutannya.
Rutan Ruteng berkomitmen menjaga kemitraan yang telah dibangun serta membuka ruang kolaborasi baru untuk memperkuat pembinaan kemandirian.
Melalui partisipasi Kepala Rutan dalam PKA, Rutan Kelas IIB Ruteng berharap dapat terus menciptakan budaya organisasi yang inovatif, adaptif, dan berorientasi pada peningkatan pelayanan publik.
Upaya ini sekaligus mempersiapkan WBP agar lebih mandiri, berdaya saing, serta siap kembali ke masyarakat.***
