Sementara Diana Arango, menjabat sebagai Lead Coordinator Energi Sector bank Pembangunan Jerman-Indonesia dalam penjelasannya kepada pihak Komnas Ham menyebutkan, KfW sebagai bank yang mendanai proyek perluasan geothermal Ulumbu tetap memegang teguh standar internasional dalam pelaksanaan proyek tersebut sejak awal.
Dalam perjalanan proyek ini, sebut Diana, memang terdapat penolakan dari sisi sosial, KfW juga tetap mengambil langkah-langkah aktif dengan melibatkan tim ahli sosial dan tim ahli teknis.
Hal ini kata dia sebagai komitmen bank Jerman selanjutnya terus membiayai proyek perluasan Geothermal unit 5-6 Poco Leok
“Jika investor yang terlibat dalam project ini adalah komersil seperti bank-bank pada umumnya pasti jauh-jauh hari mungkin mereka mundur dari project ini karena banyaknya tantangan,” terangnya kepada Pramono.
KfW sebagai bank pembangunan juga kata dia, tetap berkomitmen penuh untuk mendukung PLN garap proyek perluasan geothermal Poco Leok sesuai dengan peraturan dan cara kerja KfW melalui standart yang disepakati.
“Kami sangat menjunjung tinggi standar internasional dalam menjalankan project ini yang mencakup beberapa hal terkait complain oleh masyarakat,” ucapnya.
Pada tahun 2024, sebutnya KfW mendapat komplain dari masyarakat Poco Leok terkait keberlangsungan proyek tersebut.