Manggarai, SwaraNTT.Net – Nama Pater Simon Suban Tukan pemimpin Justice, Peace, and Integrity of Creation (JPIC) SVD Ruteng, disebut Klitus Wajong dan Kornelis Wajong sebagai aktor intelektual penolakan pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) Ulumbu unit 5-6 Poco Leok.
Hal ini disampaikan dua bersaudara ini saat berlangsungnya kegiatan sosialisasi pemberitahuan rencana pembangunan pengembangan PLTP Ulumbu Penlok 2 wellpad H, I dan J serta accsess road dihadiri ratusan pemilik lahan, di Aula Gereja Paroki Ponggeok, kecamatan Satar Mese, kabupaten Manggarai, pada Jumat (14/6/2024).
Dihadapan ratusan warga Poco Leok, jajaran Pemda Manggarai serta pihak PLN, Klitus Wajong, bercerita awal mulanya kehadiran Bupati Manggarai Herybertus Nabit ke Poco Leok atas permintaannya sebagai orang asli Poco Leok.
Tujuannya pada saat menemui orang nomor satu di kabupaten Manggarai, agar mendengar secara langsung apa yang menjadi harapan serta keluhan warga yang terdampak langsung dengan pembangunan proyek Geotermal Ulumbu.
Pada 27/2/2023, Bupati Hery Nabit bersama jajaran Pemda Manggarai mendatangi seluruh pemilik lahan serta warga yang terdampak langsung dengan pembangunan proyek pengembangan PLTP Ulumbu di Aula Stasi Lungar.
Niat baik Bupati Hery Nabit, menemui langsung warga kata Klitus, malah diterima dengan aksi penolakan sebagian warga Poco Leok.
“Pada saat pa Bupati (Hery Nabit) datang ke Poco Leok, ternyata saya punya ase, kae di desa Lungar tiba-tiba bilang menolak dan mengeluarkan kalimat yang tidak pantas diucapkan,” ungkap Klitus.
Menurut dia, dalam sejarah orang Poco Leok, mulai dari sejarah nenek moyang orang Poco Leok, tidak pernah mewarisi budaya kekerasan yang menyakiti hati siapapun.
“Kami orang Poco Leok tidak pernah mewarisi budaya kekerasan yang menyakiti hati siapapun secara turun-temurun dari nenek moyang,” tegas Klitus.
Ia juga mengaku heran cara tutur kata khususnya kaum perempuan serta anak-anak muda berubah seketika dan bahasa tak elok didengar.
“Terus terang saya kecewa, bahkan saya tau dihati kecilnya pak Bupati pada saat itu sangat kecewa karena tujuannya ke Lungar itu mau mendengarkan langsung apa pandangan warga terkait proyek Geotermal,” ungkap Ketua Ikatan Keluarga Besar Poco Leok Ruteng ini.
Diketahui Komunitas Adat di kawasan Poco Leok menolak kehadiran Bupati Manggarai Herybertus Nabit, terjadi di Desa Lungar, Kecamatan Satar Mese, pada Senin (27/2/2023).
Jejak Pastor Simon Dibalik Penolakan Kehadiran Bupati Manggarai ke Poco Leok
Tak hanya Klitus Wajong, membeberkan peran pemimpin JPIC SVD Ruteng Simon Tukan dalang penolakan pembangunan PLTP Ulumbu, saat yang bersamaan adik kandungnya bernama Kornelis Wajong, ikut mengomentari.
Dihadapan ratusan warga Poco Leok, Kornelis, tak sungkan membeberkan peran Pater Simon Tukan, sebagai provokator yang sudah terlampau jauh mempengaruhi warga dan menggiring persoalan pembangunan PLTP Ulumbu di Poco Leok menjadi rumit.
“Dibawah pimpinan Pater Simon sudah jauh melakukan sosialisasi tentang hal-hal negatif seperti pemboran nanti akan terjadi seperti lumpur Lapindo. Ini yang membuat masyarakat takut,” ungkap mantan Waka Kapolres ini.
Keterlibatan Pater Simon Tukan, kata dia harus disampaikan secara terbuka kepihak keuskupan Ruteng serta memberikan penegasan khusus kepada yang Mulia uskup Ruteng.













