“Kami juga bersyukur karena sebagian besar pekerjaan sudah selesai. Saat ini tinggal penyempurnaan pada beberapa titik, seperti pemasangan ornamen tradisional dan perapian area sekitar,” lanjutnya.
Menurutnya, pembangunan Rumah Gendang ini bukan sekadar proyek fisik, tetapi merupakan upaya konkret Pemkab Manggarai dalam menjaga dan menghidupkan kembali nilai-nilai budaya masyarakat adat.
Rumah Gendang sendiri memiliki makna penting sebagai pusat kehidupan sosial dan budaya masyarakat Manggarai.
“Rumah Gendang adalah simbol identitas dan persatuan warga adat. Karena itu, kami berupaya agar pembangunannya tidak hanya kuat secara fisik, tapi juga tetap mempertahankan keaslian arsitektur dan filosofi budaya Manggarai,” jelasnya.
Lebih lanjut, Aloisius menambahkan bahwa keberadaan Rumah Gendang yang baru juga diharapkan menjadi daya tarik wisata budaya di Kabupaten Manggarai.
Dengan desain khas dan latar alam yang indah, kawasan Rumah Gendang berpotensi dikembangkan sebagai destinasi wisata berbasis kearifan lokal.
“Kami akan mengintegrasikan Rumah Gendang ke dalam paket wisata budaya. Jadi wisatawan tidak hanya menikmati panorama alam, tapi juga bisa belajar tentang adat istiadat dan tradisi Manggarai,” tambahnya.
Pemkab Manggarai melalui Dinas Pariwisata berencana melakukan peresmian serentak setelah seluruh pekerjaan selesai.
Pemerintah juga akan melibatkan masyarakat adat dalam kegiatan seremonial sebagai bentuk penghargaan terhadap nilai-nilai leluhur.***
