Perkuat CHSE, BOPLBF Tekankan Keberlangsungan Biodiversitas Wisata Alam di Pota Matim

Manggarai Barat, SwaraNTT.Net – Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) melanjutkan rangkaian aktivasi gerakan BISA (Bersih, Indah, Sehat, Aman) yang merupakan kegiatan padat karya sebagai upaya pemulihan sektor pariwisata melalui penguatan destinasi-destinasi wisata dengan menerapkan protokol kebersihan, kesehatan, keamanan, dan ramah lingkungan (Cleanliness, Health, Safety, Environment/CHSE secara disiplin.

Adapun titik pelaksanaan kegiatan kali ini adalah di Pantai Watu Pajung, Pota, Kecamatan Sambi Rampas, Kabupaten Manggarai Timur. Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari pada tanggal 15 & 16 September 2020, dengan mengusung tema Semangat Gerakan “BISA” Menyambut Adaptasi Kebiasaan Baru di Destinasi Wisata Dengan Penerapan Protokol Kesehatan.

Demikian press release yang diterima SwaraNTT.Net dari Divisi Komunikasi Publik Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) melalui pesan WhatsApp Kamis (17/09/2020).

Hadir dalam kegiatan tersebut Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BOPLBF) Shana Fatina, Camat Sambi Rampas Yanuarius Halyo Rahman, Kapolsek Sambi Rampas Ipda Galus Keko, Pjs Danramil Koramil 1612-05 Elar Pelda Ramadhan Banuera, dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) setempat, dan 100 orang peserta dari masyarakat desa setempat.

Direktur Utama BOPLBF, Shana Fatina yang hadir secara langsung membuka kegiatan tersebut mengatakan, kehadiran satwa Komodo di Pota menjadikan Pota sebagai salah satu destinasi wisata unggulan Flores dan Manggarai Timur khususnya. Menurut Shana, selain satwa Komodo Manggarai Timur memiliki potensi wisata alam yang punya daya pikat sendiri untuk menarik para wisatawan datang berkunjung. Jaminan protokol CHSE terhadap keamanan dan keselamatan wisatawan sangat penting.

“Pota ini merupakan salah satu jalur komodo yang ada di Flores dan Manggarai Timur sangat potensial dengan wisata alamnya. Paska pandemi, berwisata alam sangat disarankan karena alam bisa menjadi tempat pemulihan (healing) melalui banyak aktivitas seperti tracking, yoga, kemping, atau fotografi. Banyak hal bisa kita masnfaatkan dengan berwisata alam”, ungkap Shana.

Shana juga menekankan pentingnya kesadaran semua pihak menjaga kebersihan melalui penerapan protokol CHSE. Karakter pariwisata Manggarai Timur dan Flores yang secara keseluruhan bertema alam harus memberikan masyarakat kesadaran untuk selalu berkomitmen terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan, karena selain manusianya juga menyangkut keberlangsungan satwa dan biodiversitas yang ada kawasan wisata alam.

“Saya mengajak masyarakat untuk kita semua sama-sama disiplin menerapkan protokol kesehatan. Pota ini punya kekayaan alam yang tidak dimiliki di banyak tempat dan banyak wisatawan datang berkunjung kesini. Keselamatan kita semua dan para wisatawan yang datang berkunjung menjadi tanggung jawab kita bersama. Lingkungan yang bersih dan sehat juga menjamin keberlangsungan satwa dan keanekaragaman hayati di sekitar kita” imbuhnya.