Begitu juga dengan PT. PLN yang sudah hadir sejak tahun 2011 yang lalu. Dalam kurun waktu lebih dari sepuluh tahun PLN sudah melakukan aktivitas disekitar gendang Lale dan hidup berdampingan dengan mereka. Sehingga mereka menganggap bahwa PLN sudah menjadi bagian dari masyarakat gendang Lale dan menganggap mereka sebagai saudara.
Penti sendiri bagi masyarakat Manggarai merupakan, warisan leluhur secara turun temurun yang dijaga keberadaannya oleh seluruh masyarakat Manggarai. Sebab penti memiliki makna yang sangat mendalam. Penti merupakan upacara syukur atas hasil panen dan juga ssebagai wadah pemersatu semua lapisan masyarakat dalam satu wilayah gendang tanpa melihat status sosilnya.
Kepala Desa Wewo yang juga warga Gendang Lale Laurensius Langgut mengatakan, kehadiran PLN UIP Nusra pada ritual penti tersebut disambuat dengan antusias oleh warga gendang Lale. Ini kata Dia ditandai dengan penerimaan secara adat kapu (diangkat menjadi saudara) melalui ritual Manggarai.
“jujur kami tidak mengintervensi warga, tetapi antusiasme mereka menerima pihak PLN sebagai keluarga itu sangat tinggi sekali, jadi kami berterima kasih dengan ketulusan dari pihak PLN untuk ikut ambil bagian dalam acara ini”, katanya.