LEMBATA, SwaraNTT.net – PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Nusa Tenggara (UIP Nusra) terus menjalankan komitmennya dalam mendukung masyarakat Ring 1 pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Atadei melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Setelah sukses mengadakan pelatihan budidaya kacang tanah dan tanaman biofarmaka di akhir tahun 2024, PLN kini melanjutkan program dengan agenda pelatihan lanjutan, perawatan tanaman, serta persiapan sarana air bersih untuk mendukung pertanian berkelanjutan.
Sebanyak 15 orang petani akan mengikuti pelatihan lanjutan pada bulan Februari 2025, setelah sebelumnya 10 petani telah mendapatkan sertifikat pelatihan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan petani dalam mengoptimalkan hasil pertanian dan mengelola budidaya secara lebih profesional. Selain itu, proses budidaya kacang tanah dan tanaman biofarmaka yang telah dimulai sejak akhir tahun lalu akan terus berlanjut hingga bulan Maret 2025, dengan fokus pada perawatan tanaman agar hasil panen dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
Pada bulan ini (Februari 2025), PLN melalui Yayasan Payung Perjuangan Humanis (PAPHA) Indonesia juga menggandeng sekolah-sekolah terdekat untuk mengembangkan program budidaya tanaman pangan seperti pepaya California, timun, dan terong.
Koordinator Program Yayasan PAPHA Indonesia Kantor Cabang Lembata, Paulus Makarius Dolu, menyampaikan bahwa keberhasilan awal program budidaya kacang tanah menjadi bukti bahwa masyarakat semakin siap untuk mengembangkan pertanian yang lebih produktif.
“Kami melihat bahwa program ini berjalan dengan baik, masyarakat mulai memahami teknik budidaya yang lebih modern dan produktif. Langkah selanjutnya, kami akan memperluas kerja sama dengan sekolah-sekolah untuk mendukung program makanan bergizi dengan menanam pepaya California dan tanaman pangan lainnya,” ujar Paulus.
![]()
![]()
