Hadirnya program ‘Desa Berdaya’ di Poco Leok yang digagas PLN, sebut Dami, telah merubah kebiasaan awalnya hanya pante tuak dengan keuntungan yang tidak sebanding dengan prosesnya.
Kini kata Dami, melalui budidaya tanaman hortikultura telah memberikan manfaat yang sangat besar untuk menunjang perekonomian warga khususnya kelompok tani binaan PLN.
“Saya baru merasakan keuntungan jadi petani, karena baru berproses 2 bulan langsung dapat uang dari hasil penjualan sayur,” ucap Dami.
Selain Dami, ketua kelompok hortikultura Ca Nai Cako, Hendrik Epol, juga mengaku sangat beruntung mendapatkan program ‘Desa Berdaya’ melalui budidaya tanaman hortikultura.
“Awalnya PLN membuka lahan saya seluas 4.500 meter persegi untuk dijadikan percontohan pengembangan budidaya tanaman hortikultura di Poco Leok,” ucap Hendrik.
Melihat kondisi lahannya sudah menjadi hamparan hortikultura, warga lain pun ikut mengusulkan ke PLN untuk budidaya tanaman hortikultura.
“Saya (red, Hendrik) yang pertama buka lahan hortikultura dari PLN. Lihat lahan saya setelah dibersihkan dan langsung pembuatan bedeng warga lain langsung usul ke PLN untuk tambah kelompok. Dan saat ini sudah ada 10 kelompok tani hortikultura di Poco Leok binaan PLN,” sebut Hendrik.