PT SJA Datang Lagi Eksploitasi Mangan di Reok, Klaim Sudah Beli Lahan Warga Tapi Belum Sosialisasi

Manggarai, SwaraNTT.netPerusahaan tambang PT SJA (Sumber Jaya Asia) kembali melakukan eksploitasi mangan di Kecamatan Reok, Kabupaten Manggarai, Flores Barat, NTT.

Pusat eksploitasinya berpusat di Kampung Bone Wangka, Kelurahan Wangkung, Kecamatan Reok, tepatnya di lahan lodok milik warga setempat.

Konon, sebagian lahan milik warga itu sudah dibeli oleh perusahaan SJA untuk eksploitasi mangan.

Seperti dipantau, aktivitas eksploitasi memang belum dimulai, tetapi beberapa alat berat dan tempat penampungan sudah tersedia di lokasi produksi.

Akses masuk ke lokasi pusat mangan sangat dekat dengan pemukiman penduduk. Untuk sampai ke lahan yang sudah dibeli oleh perusahaan harus melewati pendakian tajam yang jaraknya kurang lebih 2 kilo meter.

Sepanjang jalan pendakian menuju lokasi pusat mangan terlihat tanaman jati putih milik warga setempat.

Jati putih itu bakal terancam punah dengan rencana aktivitas eksploitasi mangan yang dilakukan SJA.

Tak jauh dari tempat eksploitasi mangan juga terlihat bentangan pantai utara yang sangat luas. Di kedalaman pantai itu terlihat sebuah kapal tangker yang sedang ditambatkan.

Menurut warga sekitar, kehadiran PT SJA di Bone Wangka ini terhitung sudah tiga kali. Namun semenjak hadir kembali di Bone Wangka tahun 2024 ini PT SJA belum melakukan sosialisasi secara terbuka kepada warga lingkar tambang.

Sosialisasi itu, kata warga, hanya untuk warga yang lahan lodoknya sudah dibeli perusahaan, sementara warga pemilik lahan lainnya belum dilakukan sosialisasi.

“Saya juga punya lahan di pusat mangan tetapi tidak ada orang perusahaan yang datang sosialisasi. Kami masih menunggu kapan jadwal sosialisasi secara terbuka” ujar warga yang mengaku rumahnya berlokasi di Torong Besi, tidak jauh dengan lokasi eksploitasi. Ia juga meminta namanya tidak dipublikasikan dalam pemberitaan.

Menurutnya, sosialisasi itu sebenarnya bukan hanya untuk warga pemilik lahan atau warga yang sudah menjual lahan tetapi juga kepada warga “Gendang One Lingko Peang”.

“Jujur kami disini belum ada sosialisasi. Harusnya sosialisasi itu untuk semua karena kami juga punya lahan disana, sekarang masih ada pohon jati” tambah warga itu.

Posting Terkait

Jangan Lewatkan