Tak hanya itu, Rekind juga dihadapkan pada masalah logistik karena lokasi proyek hanya memiliki satu akses jalan sepanjang 30 kilometer dari kecamatan terdekat. Akses jalan tersebut memiliki medan terjal dengan lebar yang terbatas kira-kira 3,5 meter. Ditambah lagi permasalahan masyarakat lokal yang merasa terganggu akibat aktivitas logistik tersebut.
“Dalam pelaksanaannya situasi ini menyebabkan transportasi material hanya bisa dilakukan 15 trip per hari dan dilakukan pada malam hari. Meskipun demikian, semua tahapan kegiatan proyek bisa kami lakukan semaksimal mungkin,” ucap Project Manager Rekind untuk Proyek PLTP Rantau Dedap, Dwi Novianto.
Meskipun demikian, lanjut Dwi, Rekind tetap melaksanakan kegiatan kerja yang terukur dan terencana dengan tepat. Bahkan tetap mengedepankan inovasi dan penerapan teknologi kekinian dalam melahirkan karya-karya terbaik di proyek tersebut.
Salah satunya dalam pengerjaan Steam Separation System di mana Rekind mengaplikasikan melalui penerapan teknologi Central Separator with Dual Flash System. Sistem ini mampu melakukan proses flashing (tekanan) dua kali lebih kuat dibandingkan teknologi yang diterapkan dalam pembangkit sebelumnya, sehingga memperoleh performa maksimal.
Adapun Rekind merampungkan pengerjaan proyek ini sejak 25 Desember 2021 dan ditandai dengan diselesaikannya semua tahapan pengujian sistem dan fasilitas kapasitas pembangkit listrik (Plant Rated Capacity Test) yang dikerjakan Rekind.