SUTT 150 kV Jeranjang-Sekotong Dipastikan Aman, GM PLN UIP Nusra: Sesuai Standar PerMen ESDM  

Sektor kelistrikan, kata GM Yasir, memegang peran vital dalam pembangunan wilayah yang, tidak hanya sebatas sarana produksi untuk memfasilitasi pembangunan sektor-sektor ekonomi lainnya (seperti industri pengolahan, pertanian, pertambangan, pendidikan, dan kesehatan), tetapi sistem tenaga listrik yang andal dan energi listrik dengan kualitas yang baik juga berkontribusi penting bagi kehidupan dan kebutuhan sosial masyarakat sehari-hari.

“Keberadaan SUTT ini sangat vital untuk menjaga keberlangsungan penyaluran listrik ke masyarakat. Infrastruktur ini diproyeksikan meningkatkan rasio elektrifikasi di Sistem Lombok, serta menjadi katalisator pertumbuhan ekonomi di Lombok Barat. Apalagi pariwisata Sekotong semakin hari semakin bertumbuh,” katanya.

Proyek SUTT 150 kV Jeranjang – Sekotong merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang tertera dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 sebagai infrastruktur yang menghubungkan Gardu Induk (GI) Jeranjang dengan GI Sekotong melalui 76 tower (sebanyak 64 tower sudah berdiri) dengan total panjang mencapai 29,5 kilometer-route (kmr). Proyek ini ditargetkan rampung Oktober 2025.

Untuk menjamin pelaksanaan konstruksi serta operasinya memenuhi standar lingkungan hidup, SUTT ini telah dilengkapi dokumen lingkungan yang akan mengukur secara berkala nilai batas medan magnet dan medan listrik dalam posisi aman dan selamat.

Sebelum mulai beroperasi dan siap menghubungkan GI Jeranjang dengan GI Sekotong, SUTT ini nantinya akan melalui tahap pengujian untuk memperoleh Rekomendasi Laik Bertegangan (RLB) dan Sertifikat Laik Operasi (SLO) dari instansi terkait sehingga aman dioperasikan.

RLB merupakan prasyarat untuk penyambungan listrik ke instalasi tersebut. Ini menjadi tahap awal sebelum penerbitan SLO yang menyatakan bahwa SUTT ini aman dan laik untuk dioperasikan secara penuh.