
“Peringatan HOSS adalah moment berharga untuk memberi perhatian lebih kepada orang sakit. Perayaan ini bukan hanya untuk orang sakit tetapi juga adalah perayaan seluruh umat dan masyarakat” pungkasnya.
Sekda berharap bahwa kerja kolaboratif antara Pemerintah dan Keuskupan dalam penanganan bidang Kesehatan semakin terjalin dengan lebih baik lagi di kemudian hari.
Sementara itu Uskup Ruteng, Mgr. Sipri Hormat dalam kotbahnya menegaskan bahwa sakit dan penderitaan bukanlah sebatas peristiwa atau keadaan ‘tunggal’ semata yang dialami orang sakit, tetapi merupakan peristiwa sosial.
“Praktisnya, orang yang menderita atau sakit menggerakan kita semua untuk bersikap, bertindak, berbuat sesuatu, untuk mengambil jalan keluar bersama,”ungkapnya.
“Iman dan rasa percaya yang tinggi pada Yesus, seperti dinyatakan dalam injil, menjadi alat bantu terjadinya penyembuhan dan pulihnya kegiatan HOSS ini bukan cuma dibuat di tempat ini saja tapi juga dirayakan oleh seluruh Gereja Universal, dan kehadiran kami di sini merupakan perpanjangan tangan dari Paus Fransiskus di Roma, yang turut mendoakan dan memberkati semua umat yang hadir, baik sehat maupun sakit secara psikis dan ragawi,” kata Mgr. Sipri.
Perayaan Ekaristi kudus ini untuk mendoakan orang sakit sedunia ini, disempurnakan dengan doa penyembuhan bagi semua umat dan pengurapan dengan minyak orang sakit bagi umat yang hadir. Umat yang hadir berjumlah hampir 1000 orang dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Kegiatan pemeriksaan dan pengobatan gratis dilaksanakan di Kantor Desa Riung, Kecamatan Cibal dan berlangsung sampai sore hari pukul 16.00 WITA.
Cuaca mendung tidak menyurutkan animo umat untuk datang dan memeriksakan diri di tempat tersebut. Rangkaian kegiatan HOSS ke-30 tingkat Keuskupan Ruteng akhirnya ditutup secara resmi pada pukul 16.00 oleh Bapa Uskup Ruteng, Sekda Kabupaten Manggarai dan Panitia HOSS Paroki St. Mikael Beanio.
![]()
![]()
![]()
