Yuliot merekomendasikan peningkatan dan pembaruan pengetahuan bagi para pengajar dan trainer agar sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi, juga kebutuhan industri masa kini. Pembangunan database yang terintegrasi juga diperlukan untuk menyiapkan SDM yang siap menghadapi kemajuan industri hijau.
“Ini (pengajar dan trainer) membutuhkan perkembangan teknologi dan juga menyesuaikan dengan apa yang dibutuhkan oleh industri. Salah satu yang kita perlukan juga adalah yang terkait dengan pembangunan database integrasi,” jelasnya.
Langkah ini, menurut Yuliot, sangat mendukung program hilirisasi yang telah menjadi prioritas pembangunan nasional. Apalagi pemerintah telah menyusun Peta Jalan Hilirisasi Investasi Strategis yang mencakup 28 komoditas dengan proyeksi total investasi mencapai USD618 miliar hingga 2040. Sekitar 91 persen investasi ini terkonsentrasi di sektor ESDM, khususnya pada komoditas mineral, batubara, migas, dan energi terbarukan.